“Pemuda tidak bisa tahu bagaimana orang tua berpikir dan merasa, tetapi orang tua bersalah jika mereka lupa bagaimana rasanya menjadi muda, demikian ungkapan tegas J.K Rowling, Novelis asal Inggris. Sering Orang Muda dipertentangkan dengan Orang tua atau sebaliknya dalam banyak hal. Hal yang sering ditonjolkan dalam pertentangan itu adalah Kata-kata dan tindakan orang tua adalah perintah bagi orang muda serta kata-kata dan tindakan orang muda adalah pembangkangan bagi orang tua. Memang dalam banyak hal orang muda tidak tahu bagaimana orang tua berpikir dan merasa, tetapi orang tua bersalah jika mereka lupa bagaimana rasanya menjadi muda. Proses orang muda menjadi orang tua merupakan kepastian dalam proses alamiah pertumbuhan, namun yang dibutuhkan dari orang muda menjadi orang tua ataupun orang tua menjadi muda adalah kedewasaan. Jika pemahaman dan pertumbuhan menjadi dewasa maka tidak ada yang perlu dipertentangkan meski beda umur dan kaum (muda-tua). Berhadapan dengan orang muda, orang tua menjadi dewasa karena mampu melihat tahapan muda yang dilaluinya dalam kebijaksanaan orang tua yang pernah muda dan orang muda menjadi dewasa dalam melihat masa mudanya dalam terang kebijaksanaan orang tua. Menjadi tua atau muda tergantung pada perspektif kedewasaan seseorang bukan pada banyaknya umur yang dihabiskan dalam hidupnya. Menjadi tua atau muda juga bukanlah pertentangan karena dalam yang tua masih terus ada jiwa muda dan dalam yang muda akan menjadi tua, tua dan muda adalah pasangan dalam proses alamiah hidup ini. Kalau segala sesuatu dipertentangkan, tata hidup dan prosesnya menjadi malapetaka kehidupan namun bila disandingkan dalam dinamika proses hidup menjadi harmoni kehidupan. Dalam hidup ini, menjadi tua atau muda bukanlah sebuah persoalan dan pertentangan namun menjadi dewasa saat muda dan tua itulah keputusan dan hal yang diutamakan.
Baca Juga : Karakter kepanduan dunia perekat bangsa
Salam Inspiratif
Koko Miko
Guru Pendidikan Integratif / MT. Excellency Educator